Fakultas
Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang akhir-akhir ini banyak menyita
perhatian mahasiswanya, termasuk saya sendiri. Banyak event dan komunitas baru
yang dibentuk di dalam fakultas, seperti Komunitas Wirausaha Muda, Out Bound
Mega Putih, YCHI Autisme Center, seminar olahraga, dan yang akhir-akhir ini
menjadi banyak perbincangan mahasiswanya yaitu Magang Fakultas. Magang
merupakan program baru dari fakultas yang diikuti oleh 30 mahasiswanya yang
dipilih melalui berbagai macam seleksi, mulai seleksi berkas-berkas sampai
seleksi wawancara. Magang sendiri dibagi menjadi dua tugas kelompok, yaitu
reporter dan penelitian. Disinilah para peserta terus dituntut untuk
menghasilkan karya-karya berupa artikel, berita, sampai pada laporan observasi.
Dan disinilah
semua peserta dituntut untuk perfect dalam segala bentuk karya, baik
yang kelompok reporter maupun kelompok penelitian. Pembekalanpun juga sudah
disampaikan, akan tetapi banyak peserta yang belum punya bekal atau dasaran
untuk menulis. Alhasil, muncul berbagai masalah, mungkinkah semua peserta yang
notabene berlatar belakang bukan dari golongan jurnalistik ataupun peneliti? Namun
semua sadar, inilah tantangannya. Lalu, dengan adanya tuntutan seperti itu,
mungkinkah seorang peserta tersebut yang semula tidak bisa menulis menjadi
mahir menulis? Dan yang semula tidak suka menulis menjadi suka? Dan yan lebih
bagus lagi yang semula bersikap acuh terhadap kasus-kasus populer, kini menjadi
pengkritisi tentang kasus-kasus tersebut yang tentunya dijadikan sebuah karya
tulis? Semua perubahan sikap tersebut menjadi mungkin ketika adanya kemauan
yang kuat dengan diiringi ketrampilan yang terus diasah.
Dalam ranah social
psyichologi, untuk mengubah
suatu sikap, kita harus ingat bagaimana sikap dengan pola-polanya terbentuk. Sikap
bukanlah diperoleh dari keturunan, tetapi dari pengalaman, linkungan,
orang lain, terutama dari pengalaman dramatis yang meninggalkan kesan yang
sangat mendalam. Dikarenakan sikap sebagian besar berkaitan dengan emosi, kita
lebih mudah mempengaruhinya dengan emosi pula, yaitu dengan pendekatan yang ramah
tamah, penuh pengertian (empathy) dan kesabaran.
Jelas sekali
penjelasan tersebut, dengan adanya pengalaman dan terus adanya dead line
tentang karya tulis, peserta diharapkan menjadi terbiasa dengan kegiatan yang
sebelumnya belum pernah ia lakukan. Dengan kata lain, sikap yang sebelumnya
kurang suka dengan kegiatan menulis, dengan adanya kebiasaan-kebiasaan yang
sifatnya menuntut dia untuk mengerjakan, maka perubahan sikap kepada yang lebih
positif akan perlahan dilakukan. Dan disinilah dapat disimpulkan, bahwa
program-program positif dengan tingkat disiplin yang tinggi dan bimbingan yang
intens menjadi salah satu media perubahan sikap yang baik. Apresiasi yang
tinggi untuk Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang atas segala bentuk
kegiatan-kegiatan yang secara tidak langsung berdampak positif bagi
mereka-mereka yang menikmatinya. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar